B3A019004
Sri Handayani
Program Studi
Progres Studi Akhir
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
KEANEKARAGAMAN, FITOGEOGRAFI DAN KONSERVASI MAKROALGA DI KEPULAUAN SERIBU PROVINSI DKI JAKARTA
Makroalga merupakan tumbuhan laut yang tersebar luas di hampir semua pesisir wilayah Indonesia, tidak terkecuali di pesisir Kepulauan Seribu. Kepulauan Seribu termasuk dalam Provinsi DKI Jakarta, terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil dengan karakteristik lingkungan yang bervariasi. Kepulauan Seribu sebagai salah satu kawasan konservasi dan merupakan pusat wisata bahari di DKI Jakarta, maka perairan tidak lepas dari tekanan ekologi sehingga menjadi ancaman bagi biota laut yang hidup di perairan tersebut, salah satunya adalah makroalga. Habitat makroalga di zona intertidal sampai zona subtidal, yaitu daerah pasang surut dengan perairan yang jernih dan dipengaruhi oleh kegiatan daratan (pantai) dan laut.
Makroalga termasuk dalam divisi Thallophyta karena tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Makroalga dikategorikan secara sederhana menjadi makroalga hijau (Chlorophyta), makroalga cokelat (Phaeophyta atau Ochrophyta) dan makroalga merah (Rhodophyta). Syarat tumbuh makroalga adalah substrat dan juga dipengaruhi oleh kualitas perairan seperti suhu, pH, salinitas, DO, nitrat dan fosfat, kecepatan arus dan kecerahan. Suhu optimal untuk pertumbuhan makroalga di daerah tropis berkisar antara 15°C-30°C. Makroalga umumnya hidup di laut dengan kisaran salinitas antara 30-32 ‰. Kecerahan air untuk aktivitas fotosintesis dari makroalga berkisar antara 0,6-5 m atau dapat lebih. Arus sangat mempengaruhi kesuburan makroalga karena melalui pergerakan air, nutrien-nutrien yang terbawa arus dapat terdistribusi dan diserap melalui talus. Kecepatan arus ideal untuk pertumbuhan makroalga adalah 20-40 cm/det dan > 40 cm/det dapat mematahkan thalus makroalga. Pertumbuhan makroalga dapat berlangsung terus-menerus pada kisaran pH 7-8, umumnya pH air laut relatif stabil berkisar antara 7,5-8,4. Oksigen terlarut merupakan salah satu penunjang utama kehidupan di laut dan indikator kesuburan perairan. Kadar oksigen terlarut didalam massa air nilainya adalah relatif, biasanya berkisar antara 6-14 mg/l. Fosfat merupakan salah satu zat hara yang dibutuhkan dan mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan hidup organisme di laut, untuk biota laut sebesar 0,015 mg/l. Seperti halnya zat hara fosfat, nitrat juga merupakan senyawa kimia yang berfungsi sebagai nutrisi dalam air laut. Kadar nitrat di perairan ini berkisar antara 0,005-0,014 mg/l.
Peran makroalga dalam ekosistem laut adalah sebagai penyuplai bahan organik utama di perairan, tempat perlindungan dan mencari makan bagi beberapa biota ikan,tempat peminjahan ikan. Manfaat ekonomis sebagai bahan baku pada beberapa industri, seperti industri karaginan, industri agar, industri kosmetik dan obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui keanekaragaman makroalga di Kepulauan Seribu; (2) untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap keanekargaman dan pola sebaran makroalga serta (3) untuk menganalisa hubungan antara keanekaragaman makroalga, kondisi lingkungan dengan aktivitas antropogenik di Kepulauan Seribu.
Pengambilan makroalga disetiap pulau dilakukan dengan metode transek kuadran, Data ekologi meliputi indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, indeks kesamaan Sorensen, indeks kekayaan, indeks kemerataan, indeks dominasi, Indeks Morista. Pengelompokan kualitas ekosistem tiap pulau dianalisis menggunakan analisis biplot. Hubungan faktor lingkungan, pemanfaatan lahan di wilayah penelitian dengan aktivitas manusia menggunakan indeks Naturalness dan Hemeroby. Selanjutnya data tersebut sebagai dasar untuk membuat pemodelan struktural yang dianalisis menggunakan WarpPLS.