Rabu, (9/10) 2019, Program Doktor Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman kembali melaksanakan ujian terbuka promosi doktor, pada kesempatan ini Agus Yadi Ismail yang merupakan mahasiswa doktor program studi S3 Biologi resmi menyandang gelar doktor yang ke-7 di Fakultas Biologi, setelah menyelesaikan ujian terbuka.
Ujian terbuka promosi doktor dipimpin oleh Pimpinan Sidang Prof. Dr. rer. nat Imam Widhiono MZ., M.S. sekaligus penguji, promotor Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, M.S. dan ko-promotor I Dr. Eming Sudiana, M.Si , ko-Promotor II Dr. Pudji Widodo, M.Sc, serta tim penguji yang terdiri dari Dr. Endang Hilmi, S.Hut., M.Si, Dr. Elly Proklamasiningsih, M.P. , Dr. Ir. Istomo, M.Si, Dr. Ichsan Suwandhi, S. Hut., M.Si.
Disertasi yang disusun berjudul “Preferensi Ekologis Huru Sintok (Cinnamomun sintoc BI.) dalam Hubungannya dengan Kandungan Minyak Atsiri di Taman Nasional Gunung Cermai” yang dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan.
Dalam disertasinya Agus Yadi Ismail meneliti tentang Komposisi jenis dan struktur tegakan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) pada ketinggian mulai dari 500-1200 m dpl pada ke empat arah lereng ditemukan sebanyak 78 jenis semai, 102 jenis pancang, 97 jenis tiang dan 127 jenis pohon. Jenis yang sering di jumpai adalah jenis Pinus merkusii, Cinnamomum sintoc, Bischofia javanica, Dysoxylum parasiticum, Castanopsis argentea, Gnetum gnemon, Maesopsis eminii, Swietenia mahagoni, Murraya paniculata, dan Hibiscus macrophyllus.
Indeks keanekaragaman jenis tertinggi ditemukan pada tingkat pohon, baik pada arah lereng barat, selatan, utara maupun timur di berbagai ketinggian, kecuali pada tingkat pohon pada arah lereng selatan di ketinggian 1000 m dpl. Struktur vertikal pada setiap arah lereng dan ketinggian tempat didominasi oleh pohon dengan stratum C, yaitu pohon dengan kelas tinggi 4-20 m. Adapun pada struktur horizontal didominasi oleh pohon pada kelas diameter C (31-40 cm).
Kerapatan individu C. sintoc tertinggi pada tingkat semai, pancang, tiang dan pohon ditemukan pada arah lereng barat. Kerapatan individu C. sintoc tertinggi ditemukan pada tingkat semai, kemudian diikuti oleh tingkat pancang, tiang dan pohon. C. sintoc ditemukan pada ke-empat arah lereng dan ketinggian tempat mulai dari ketinggian 500 sampai 1200 m dpl. Hasil ini menunjukkan bahwa ekosistem hutan dataran rendah dan sub pegunungan merupakan habitat bagi populasi sintok. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa C. sintoc pada ke-empat arah lereng didominasi oleh pohon dengan stratum C (kelas tinggi 4-20 m). Adapun pada struktur horizontal didominasi oleh pohon pada kelas diameter batang 10-20 cm.
Berat minyak terbesar pada bagian daun di berbagai ketinggian tempat ditemukan pada arah lereng utara, kemudian diikuti oleh arah lereng timur, barat dan selatan. Adapun pada bagian kulit, berat minyak terbesar berturut-turut ditemukan pada arah lereng utara, barat, timur dan selatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan senyawa kimia terbesar yang ditemukan pada bagian daun adalah 1,8-cineole, linalool, caryophyllene, (-)-caryophyllene oxide, Germacrene β, β-selinene dan α-terpineol. Adapun kandungan senyawa kimia yang ditemukan pada bagian kulit adalah β-pinene, 1,8-cineole, linalool, caryophyllene, 4-terpineol, α-terpineol dan d-cadinene.
Hasil analisisnya, bahwa faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kerapatan pohon adalah kandungan debu. Faktor ketinggian tempat dan arah lereng tidak berpengaruh signifikan terhadap kerapatan pohon C. sintoc. Hal ini diduga karena jenis C. sintoc merupakan jenis yang bersifat generalis, sehingga mampu tumbuh dengan baik pada berbagai ketinggian tempat (500-1200 mdpl) dan arah lereng (barat, selatan, timur dan utara) di lokasi penelitian. Hal ini juga berimplikasi pada aspek budidaya C. sintoc, dimana C. sintoc ini dapat dibudidayakan pada berbagai kondisi lingkungan. Faktor fisik lingkungan juga berpengaruh terhadap rendemen, volume minyak, dan konsentrasi senyawa kimia pada C. sintoc. Faktor lingkungan yang berpengaruh adalah faktor tanah dan iklim.
Selamat kepada Dr. Agus Yadi Ismail, M.Si. semoga gelar dan ilmu yang didapatkan dapat berguna bagi dunia pendidikan, dan memajukan dunia pendidikan serta instansi tempat mengabdi. Hadir dalam kegiatan ini Pimpinan Fakultas Biologi, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Jenderal Soedirman, Rektor Universitas Kuningan, Bupati Majalengka dan para dosen Fakultas Biologi. Maju Terus Pantang Mundur Tak Kenal Menyerah !.